Terdapat sejumlah penyebab kipas radiator mobil tidak berputar. Untuk itu sebaiknya pemilik mobil mengetahui sumber masalah yang terjadi, agar segera bisa mengatasi kondisi ini. Ketika kipas radiator mobil tidak berputar, biasanya membuat mesin mobil jadi cepat panas. Nahasnya kipas radiator mobil tidak berputar berpotensi membuat mobil harus turun mesin. Tentunya hal ini tidak mau kalian alami, karena biaya yang harus dikeluarkan untuk turun mesin tidaklah sedikit. Maka sebaiknya sebelum terlambat, lakukan perawatan mesin secara berkala dengan penanganan yang tepat. Sebelum jauh membahas mengenai penyebab kipas radiator mobil tidak berputar. Sebaiknya kalian mengetahui bahwa ada dua jenis kipas radiator di kendaraan roda empat, yaitu kipas konvensional dan juga elektrik. Kipas konvensional cara kerjanya cenderung libeh simpel. Saat mesin mobil dinyalakan, kipas akan secara otomatis menyala dengan sendirinya. Sedangkan untuk kipas elekrik, cara kerjanya sedikit berbeda dengan kipas konvensional. Kipas elektrik baru akan menyala secara otomatis saat mesin masuk dalam kategori panas. Saat kipas radiator mobil tidak berputar, biasanya disebabkan oleh sejumlah hal yang setidaknya perlu pemilik mobil perhatikan dan segera lakukan pengecekan. Adapun sejumlah penyebab kipas radiator mobil tidak berputar antara lain 1. Drive Belt Putus Jadi Penyebab Kipas Radiator Mobil Tidak Berputar drive belt putus jadi penyebab kipas radiator mobil tidak berputar Bicara mengenai penyebab kipas radiator mobil tidak berputar yang pertama mungkin disebabkan oleh drive belt yang terputus. Masalah ini biasanya terjadi pada kipas model konvensional. Pasalnya belt biasanya memiliki permukaan yang kering, namun percikan oli bisa saja mengenai belt dan membuatnya rusak secara perlahan-lahan. Dari panas yang memiliki kandungan oli, biasanya membuat belt jadi cepat getas hingga habis dan terputus. Saat hal ini menimpa mobil kalian, berpotensi membuat kipas radiator mobil tidak berputar, khususnya untuk model konvensional. Dampak lainnya juga menyebabkan kendala di sejumlah komponen, mulai dari pompa power steering dan alternator yang kemungkinan juga alami kerusakan. 2. Kabel Kipas Radiator Putus Awas kabel radiator putus bisa menyebabkan kerusakan Penyebab kipas radiator mobil tidak berputar selanjut bisa disebabkan oleh kabel kipas yang putus. Ada sejumlah temuan bahwa, jika tidak dilakukan pengecekan secara rutin biasanya menyebabkan kabel di kipas mengalami kerusakan. Pasalnya kabel kipas biasanya kerap menghadapi kondisi panas yang ekstrem, terlebih ketika melakukan perjalanan jauh. Selain itu, penyebab lainnya mungkin bisa disebabkan oleh tikus. Seperti diketahui, tikus biasanya begitu mudah untuk masuk ke ruang mesin termasuk radiator. Melalui bagian bawah mobil, ketika hal itu terjadi biasanya tikus menggerogoti sejumlah komponen seperti kabel hingga terputus. Untungnya penanganannya tidaklah sulit, karena cara paling mudahnya. Kalian bisa menyambung kembali kabel menggunakan selotip yang berguna sebagai isolator. 3. Sekring Radiator Putus sekring putus atau terbakar mengakibatkan kipas radiator mobil tidak berputar Masalah lainnya yang menyebabkan kipas radiator mobil tidak berputar adalah sekring kipas yang mungkin saja putus. Jadi bukan hanya drive belt maupun kipas saja yang dapat terputus, namun sekring pun rentan putus. Fungsi utama sekring kipas adalah sebagai pengaman rangkaian elektrikal di radiator mobil. Saat sekring kipas terputus, maka seluruh rangkaian elektrikal bisa tidak berfungsi seluruhnya. Namun saat sekring kipas terputus, biasanya membuat aliran listrik jadi tidak stabil. Tentunya hal ini jadi penyebab utama yang berpotensi menyebabkan kipas radiator tidak menyala. Proses perbaikannya, pemilik mobil harus melakukan pengecekan rangkaian elektrikal terlebih dahulu. Cek apakah ada yang terbakar atau tidak karena ini menjadi penyebab utama dari sekring terputus. Penggantian sekring pun rasanya perlu diperhatikan, jangan sampai kalian mengganti sekring dengan kapasitas yang lebih besar. Karena dapat merusak hingga membakar komponen di kipas. 4. Motor Kipas Pendingin Rusak Kipas Radiator bertugas menjaga mesin tetap dingin Penyebab kipas radiator mobil tidak berputar berikutnya mungkin disebabkan oleh motor kipas pendingin mengalami kerusakan. Saat motor kipas bermasalah, maka otomatis kipas radiator tidak akan berfungsi sesuai dengan kebutuhan mesin. Dampaknya tentu membuat mesin tidak mendapatkan pendinginan yang baik. 5. Fan Controller Unit Rusak Fan Control Radiator Terakhir membahas mengenai penyebab kipas radiator mobil tidak berputar, bisa disebabkan oleh pengontrol kipas atau fan controller unit mengalami kerusakan. Sejumlah mobil telah memakai komponen ini sebagai unit pengatur putaran kipas radiator. Pada saat komponen ini mengalami masalah, secara otomatis kipas radiator mati dan tidak mau berputar. Itulah sejumlah penyebab kipas radiator mobil tidak berputar yang perlu dipelajari. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kalian yang ingin melakukan perawatan kendaraan. Baca juga 7 Cara Merawat Mobil Saat Musim Hujan, Tidak Sulit Compact SUV Nissan Tebar Pesona di Indonesia, Magnite? Hyundai Virtual Motor Show Tampilkan SUV, Palisade Deni Ferlindungan Seorang jurnalis yang berkecimpung di dunia otomotif sejak 2011. Menyukai seluk beluk seputar otomotif baik roda dua dan empat. Kini memiliki hobi bersepeda keliling kota.
Dankotoran-kotoran tersebut nantinya akan dapat masuk kedalam saluran AC yang bisa mengakibatkan AC mobil tidak dingin. Apabila sampai terdapat sebuah kotoran yang besar dan secara tidak sengaja masuk kedalam saluran AC mobil, maka tidak menutup kemungkinan AC mobil tiba-tiba tidak dingin atau bahkan hanya keluar angin saja tanpa ada rasa sejuk.KEPALA Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG RI Dwikorita Karnawati, mengatakan Indonesia saat ini tidak lagi masuk dalam daftar 10 besar negara penyumbang emisi gas rumah kaca. Dwikorita menyatakan hal itu dari hasil pemantauan global greenhouse watch, yang memonitor gas rumah kaca. "Ternyata emisi kita kita di bawah rata-rata global," kata dia dalam Diskusi Temu Bisnis dan Forum Investasi yang bertajuk “Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim� di gedung University Club UGM, Jumat 9/6. Baca juga Gelombang Rossby Sebabkan Hujan di Wilayah NTT Sebelumnya, Indonesia masuk sepuluh besar penghasil rumah kaca di dunia dan ini, kata dia, tidak bagus. Dengan adanya hasil pemantauan global ini, ternyata rata-rata emisi gas rumah kaca di Indonesia berada di bawah global, sehingga keluar dari sepuluh besar penghasil gas rumah kaca. Dwikorita menyebutkan, tahun lalu Indonesia masih masuk dalam daftar sepuluh besar negara penyumbang gas emisi rumah kaca di dunia. Dengan adanya pemasangan alat pemantau emisi gas rumah kaca ini, menurut Dwikorita, kita semakin bisa mengontrol emisi gas rumah kaca di tanah air. Baca juga BMKG Sebut Sebagian Wilayah Indonesia Berpotensi Kekeringan, Mana Saja ? Ia menyebutkan, global greenhouse watch yang dipasang di seluruh dunia. Alat ini berfungsi sebagai pengawas atmosfer global. Satu diantaranya ada di BMKG. Tugasnya memonitor gas rumah kaca penyebab utama terjadinya pemanasan global. "Kita diharapkan nantinya bisa memahami secara mendalam dimana sumber gas rumah kaca di tingkat lokal. Saya kira perlu keterlibatan perguruan tinggi untuk memantau dan menganalisis," papar Dwikorita. Dwikorita juga menjelaskan, emisi gas rumah kaca terdiri atas senyawa co2, ch4 dan N20, yang memiliki kecenderungan meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Kekeringan akibat pemanasan global dengan kenaikan suhu bumi 1-2 derajat celcius telah mengakibatkan bencana kekeringan dan banjir di belahan dunia. "Tidak hanya kekeringan, kondisi ketersediaan sumber daya air makin rendah baik di negara maju maupun negara berkembang," lanjut dia. Lalu, Dwikorita juga memperingatkan adanya ancaman ketahanan pangan global, krisis pangan semakin menguat dan merata. FAO memprediksi, pada tahun 2050, sekitar 500 juta petani yang menghasilkan 80 persen produk pangan global akan kena dampak. "Akibatnya, kelaparan akan terjadi dimana-mana. Nanti tidak ada negara yang bisa saling menolong karena kekurangan pangan masing-masing," kata dia. Dampak perubahan iklim ini, menurut Dwikorita, kian nyata sehingga bisa mengganggu kestabilan ekonomi dan politik dunia, bukan hanya dampak pandemi dan perang. Menurutnya, kita perlu melakukan mitigasi untuk memantau buangan emisi gas rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim agar dampak pemanasan global bisa dikurangi. Senior Vice President of Sustainability PT Astra Agro Lestari Bandung Sahari menambahkan, luasan tanah gambut yang dimiliki oleh Indonesia dan Malaysia merupakan luasan 8 persen yang ada di dunia. Lahan gambut yang sekarang ini dikonversi menjadi perkebunan sawit memunculkan isu deforestasi. Akibatnya, Uni Eropa memperketat ekspor minyak sawit ke sana melalui aturan deforestasi asal bahan baku minyak sawit. Menurutnya, isu soal deforestasi ini perlu diluruskan sebab perusahaan sawit sebenarnya juga melakukan usaha restorasi lahan, konservasi tanaman langka, serta menjaga biodiversitas flora dan fauna di sekitar area perkebunan. "Kita juga melakukan restorasi sungai untuk mitigasi perubahan iklim, restorasi mangrove, melakukan konservasi tanaman hutan langka, karena masih ada biodiversitas yang dipertahankan," terang dia. SVP Research and Technology Innovation PT Pertamina Persero, Dr Oki Muraza mengatakan, Pertamina memiliki beberapa inisiatif untuk mencapai target emisi nol bersih dalam rangka pengurangan emisi gas rumah kaca. Keberadaan sumber keanekaragaman hayati dan sebagai produsen minyak nabati dunia diharapkan bisa berkontribusi sebagai usaha sumber penyerap karbon dan penyedia bahan baku untuk kilang hijau. "Kita mulai berupaya mengurangi emisi metana dan mendorong pemulihan dari penggunaan sumber energi metana," terang dia. Pemanfaatan etanol dan limbah biomassa dari perkebunan terus didorong dan Pertamina juga telah memulai inisiatif pemanfaatan green hidrogen di Indonesia yang akan menggunakan listrik dari lapangan geothermal pertamina. Z-5