Sejarahmengenai manusia Homo Soloensis, yang bermula di tahun antara 1931-1934, seorang ahli purbakala bernama G.H.R. Von Koeningswald, Oppenoorth, serta Ter Haar menemukan beberapa fosil manusia purba di sebuah Lembah yang berada di Sungai Bengawan Solo di dekat Desa Ngadong dan di sebuah daerah Blora juga Sragen, Jawa Tengah.
Pembahasan soal no. 106Perhatikan grafik pada gambar !. N adalah kuat radiasi, t = waktu selama peluruhan tahun. Dari grafik dapat disimpulkan bahwa waktu paruh zat radioaktif adalah … Pembahasan soal no. 107 SPMB 2003 Regional II kode 120 Seorang ahli purbakala mendapatkan bahwa fosil kayu ditemukannya mengandung karbon radioaktif kira-kira tinggal 1/8 dari asalnya. Bila waktu paruh karbon radioaktif adalah 5600 tahun, berapa kira-kira umur fosil itu ? A. 1400 th B. 2800 th C. 11200 th D. 16800 th E. 22400 th Jawab D Pembahasan soal no. 108 Skalu 1978/ UMPTN 1992 Rayon A Bila waktu paro suatu unsure radioaktif besarnya T detik, maka setelah 4T detik unsure radioaktif tinggal … Pembahasan soal no. 109 Waktu paruh suatu isotop radioaktif 24 jam, setelah 48 jam massa yang tertinggal adalah … kali semula Pembahasan soal no. 110 Waktu paro suatu radioaktif adalah T detik, setelelah 3T detik bagian unsure radioaktif yang tersisa / tinggal adalah … Berikut keseluruhan pembahasan soal materi Teori Atom, Relativitas, Kuantum, Inti Atom dan Radioaktivitas disertai soal-soal terkait pada SNMPTN Fisika TEORI ATOM Chapter 01 Chapter 02 Chapter 03 Chapter 04 Chapter 05 Chapter 06 Chapter 07 Chapter 08 Chapter 09 Chapter 10 Chapter 11 Chapter 12 Chapter 13 Chapter 14 Chapter 15 Chapter 16 Chapter 17 SNMPTN chapter 01 chapter 02 chapter 03 chapter 04 chapter 05 chapter 06 chapter 07 chapter 08 TEORI RELATIVITAS Chapter 01 Chapter 02 Chapter 03 Chapter 04 Chapter 05 Chapter 06 Chapter 07 Chapter 08 Chapter 09 Chapter 10 Chapter 11 Chapter 12 SNMPTN chapter 01 chapter 02 chapter 03 chapter 04 TEORI KUANTUM Chapter 01 Chapter 02 Chapter 03 Chapter 04 Chapter 05 Chapter 06 Chapter 07 Chapter 08 Chapter 09 Chapter 10 Chapter 11 Chapter 12 Chapter 13 Chapter 14 Chapter 15 Chapter 16 Chapter 17 Chapter 18 Chapter 19 Chapter 20 Chapter 21 Chapter 22 Chapter 23 Chapter 24 Chapter 25 Chapter 26 Chapter 27 Chapter 28 Chapter 29 Chapter 30 SNMPTN chapter 01 chapter 02 chapter 03 chapter 04 chapter 05 chapter 06 chapter 07 chapter 08 chapter 09 chapter 10 chapter 11 chapter 12 INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS Chapter 01 Chapter 02 Chapter 03 Chapter 04 Chapter 05 Chapter 06 Chapter 07 Chapter 08 Chapter 09 Chapter 10 Chapter 11 Chapter 12 Chapter 13 Chapter 14 Chapter 15 Chapter 16 Chapter 17 Chapter 18 Chapter 19 Chapter 20 Chapter 21 Chapter 22 Chapter 23 Chapter 24 Chapter 25 Chapter 26 Chapter 27 Chapter 28 Chapter 29 SNMPTN chapter 01 chapter 02 chapter 03 chapter 04 chapter 05 chapter 06 chapter 07 chapter 08 chapter 09 chapter 10 chapter 11 chapter 12 chapter 13 chapter 14 chapter 15
Dalamsimulasi mengajar akan menampilkan bagaimana kegiatan eksplorasi di sekitar lingkungan sekolah, anak dibagi 3 kelompok, setiap kelompok mengerjakan maze peta pencarian fosil Dinosaurus sambil mencari kepingan Puzzle fosil Dinosaurus,yang tempat yang di duga ada Fosilnya diberi tanda bendera sesuai dengan warna dari kelompoknya, lalu setelah kepingan puzzle Fosil Dinosaurus terkumpul lalu BerandaSeorang ahli purbakala mendapatkan bahwa fosil kay...PertanyaanSeorang ahli purbakala mendapatkan bahwa fosil kayu yang ditemukannya mengandung karbon radioaktif kira-kira tinggal 1/8 dari asalnya bila waktu paruh karbon radiaktif adalah 5600 tahun umur fosil tersebut kira-kira...Seorang ahli purbakala mendapatkan bahwa fosil kayu yang ditemukannya mengandung karbon radioaktif kira-kira tinggal 1/8 dari asalnya bila waktu paruh karbon radiaktif adalah 5600 tahun umur fosil tersebut kira-kira... tahun tahun tahun tahun tahun Jawabanjawaban yang benar adalah yang benar adalah A. PembahasanJadi, jawaban yang benar adalah A. Jadi, jawaban yang benar adalah A. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!15rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!GRGyacinta Rafela Ananto Bantu banget Makasih ❤️DADevina Alya Cahyaningrum Bantu bangetDKDwi Kornia Mujiono Putri Pembahasan lengkap banget Bantu bangetMDMaykel Dewantara Kalengkongan Mudah dimengerti©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
1 Zaman Batu. Zaman batu terjadi sebelum logam dikenal dan alat-alat kebudayaan terutama dibuat dari batu disamping kayu dan batu ini dibagi lagi atas : Zaman Batu Tua ( Paleolitikum ) Zaman batu tua ( Paleolitikum ), disebut demikian karena alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis.
Fisika Inti Atom dan Radioaktivitas Daftar Materi Bab 1 Pengertian Radioaktivitas Manfaat Radioisotop Aktivitas Radiasi Waktu Paruh Daya Tembus Latihan 1 Latihan 2 Latihan 3 Latihan 4 Latihan 5 Latihan 6 Latihan 7 MATERI Pengertian Radioaktivitas Radioaktivitas adalah pemancaran sinar radioaktif secara spontan oleh inti-inti inti induk tidak stabil menjadi inti-inti yang lebih stabil inti anak. Zat-zat radioaktif yang terdapat di alam antara lain uranium, polonium, dan radium. Beberapa unsur lain memiliki isotop yang bersifat radioaktif. Unsur-unsur tersebut disebut radioisotop. Manfaat Radioisotop Ada radioisotop alamiah yang dapat ditemukan di alam, dan ada yang diproduksi untuk dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Radioisotop ini memancarkan partikel radiasi yang diinginkan, namun mungkin juga memancarkan partikel radiasi yang membahayakan. Sobat pintar lalu apa saja sih manfaat radioisotop dalam kehidupan sehari-hari? Kuy simak! Bidang kedokteran I-131 Terapi penyembuhan kanker Tiroid, mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati dan otak Pu-238 energi listrik dari alat pacu jantung Tc-99 & Ti-201 Mendeteksi kerusakan jantung Na-24 Mendeteksi gangguan peredaran darah Xe-133 Mendeteksi Penyakit paru-paru P-32 Penyakit mata, tumor dan hati Fe-59 Mempelajari pembentukan sel darah merah Cr-51 Mendeteksi kerusakan limpa Se-75 Mendeteksi kerusakan Pankreas Tc-99 Mendeteksi kerusakan tulang dan paru-paru Ga-67 Memeriksa kerusakan getah bening C-14 Mendeteksi diabetes dan anemia Co-60 Membunuh sel-sel kanker Bidang Hidrologi Mempelajari kecepatan aliran sungai. Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah. Bidang Biologis Mempelajari kesetimbangan dinamis. Mempelajari reaksi pengesteran. Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis. Bidang pertanian Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul, contoh Hama kubis Pemuliaan tanaman/pembentukan bibit unggul, contoh Padi Penyimpanan makanan sehingga tidak dapat bertunas, contoh kentang dan bawang Bidang Industri Pemeriksaan tanpa merusak, contoh Memeriksa cacat pada logam Mengontrol ketebalan bahan, contoh Kertas film, lempeng logam Pengawetan bahan, contoh kayu, barang-barang seni Meningkatkan mutu tekstil, contoh mengubah struktur serat tekstil Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja Bidang Arkeologi Menentukan umur fosil dengan C-14 Radiasi nuklir dalam jumlah terlalu tinggi menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Terdapat beberapa dampak radiasi nuklir dalam dosis tinggi yang membahayakan kesehatan. Radiasi nuklir membunuh sel saraf dan pembuluh darah yang kecil sehingga bisa menimbulkan stroke dan kematian mendadak. Kelenjar tiroid rentan terkena radioaktif iodine. Dalam jumlah yang cukup, radioaktif iodine bisa merusak sebagian atau seluruh kelenjar tiroid. Ketika seseorang terkena radiasi nuklir sekitar 100 rad, produksi sel darah putih akan berkurang sehingga orang tersebut akan rentan terkena infeksi. Radiasi nuklir sebesar 200 rad atau lebih tinggi akan menyebabkan rambut rontok dengan cepat, menimbulkan mual, muntah darah, dan diare. Radiasi ini menghancurkan sel-sel di dalam tubuh, termasuk sel darah, organ pencernaan, reproduksi, serta mengancam DNA dan RNA dari sel yang mampu bertahan. Dampak intens radioaktif sebesar rad bisa langsung menyumbat pembuluh darah sehingga terjadi gagal jantung dan bisa berdampak pada kematian. Sel-sel otak akan rusak jika terpapar radiasi nuklir sebesar rad atau lebih. Bagaimana sobat pintar ? sudah paham atau belum? Yuk! klik menu diskusi! Aktivitas Radiasi Kegiatan peluruhan dengan melepas partikel radiasi memiliki ukuran, seberapa banyak partikel itu meluruh. Ukuran ini dinyatakan dengan aktivitas radiasi. Makin aktivitas, makin cepat kestabilan inti baru tercapai. Dinyatakan dengan rumus Aktivitas radioisotop isotop radioaktif tidak bersifat tetap dan akan makin melemah selama proses mencapai kestabilan. Melemahnya aktivitas dilukiskan dengan grafik di bawah. Waktu Paruh Karena aktivitas radiasi makin melemah seperti ilustrasi grafik, maka pada suatu kondisi tertentu akan mencapai nilai setengahnya. Waktu yang diperlukan untuk mencapai nilai setengah disebut sebagai waktu paruh half time. Jika dirumuskan maka waktu paruh dinyatakan dengan rumus Selanjutnya grafik melemahnya aktivitas juga dapat menunjukkan waktu paruh melalui analisis data yang ditampilkan, seperti grafik di atas. Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa; Daya Tembus Sinar gamma merupakan sinar radioaktif yang memiliki daya tembus paling besar, karena ukurannya yang sangat kecil dan merupakan gelombang elektromagnetik. Ketika menembus bahan yang dilewati, intensitas kekuatan sinar gamma akan berkurang seiring jarak tembusnya. Tebal yang ditembus untuk mencapai nilai tengan disebut sebagai Half Value Layer HVL. Jika dirumuskan maka waktu paruh dinyatakan dengan rumus atau 1. Kerjakan soal berikut ini dengan tepat! Seorang ahli purbakala mendapatkan bahwa fosil kayu yang ditemukannya mengandung karbon radioaktif kira-kira tinggal 1/8 dari asalnya. Bila waktu paruh karbon radioaktif adalah 5600 tahun, umur fosil tersebut kira-kira… A. tahun B. tahun C. tahun D. tahun E. tahun JAWABAN BENAR PEMBAHASAN 2. Kerjakan soal berikut ini dengan tepat! Waktu paruh suatu unsur radioaktif 3,8 hari. Setelah berapa lama unsur tersebut tersisa 1/16 bagian? A. 12,4 hari B. 14,6 hari C. 15,2 hari D. 16,2 hari E. 18,5 hari JAWABAN BENAR PEMBAHASAN 3. Kerjakan soal berikut ini dengan tepat! Waktu paruh suatu unsur radioaktif diketahui sebesar 30 menit. Berapa bagian dari unsur radioaktif yang tersisa dalam waktu satu jam ? A. 1/4 bagian B. 1/8 bagian C. 1/16 bagian D. 1/18 bagian E. 1/32 bagian JAWABAN BENAR PEMBAHASAN 4. Kerjakan soal berikut ini dengan tepat! Waktu paruh suatu unsur radiokatif diketahui sebesar 30 menit. Dalam waktu dua jam tentukan berapa bagian dari unsur radioaktif tersebut yang masih tersisa? A. 1/16 dari radioaktif semula B. 1/6 dari radioaktif semula C. 1/16 D. 1/6 E. 16 dari radioaktif semula JAWABAN BENAR A. 1/16 dari radioaktif semula PEMBAHASAN Radioaktif yang tersisa adalah 5. Kerjakan soal berikut ini dengan tepat! Suatu zat radioaktif meluruh dengan waktu paruh 10 hari. Agar zat radioaktif hanya tinggal 1/8 saja dari jumlah asalnya, maka diperlukan waktu.... A. 27,5 hari B. 30 hari C. 40 hari D. 60 hari E. 160 hari JAWABAN BENAR PEMBAHASAN 6. Kerjakan soal berikut ini dengan tepat! Perhatikan beberapa manfaat radioisotop berikut! Mempelajari kecepatan aliran sungai. Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah. Mempelajari kesetimbangan dinamis. Mempelajari reaksi pengesteran Manfaat dari radioisotop dalam bidang hidrologi ditunjukkan oleh angka … A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 JAWABAN BENAR PEMBAHASAN Bidang Hidrologi Mempelajari kecepatan aliran sungai. Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah. Bidang Biologis Mempelajari kesetimbangan dinamis. Mempelajari reaksi pengesteran. 7. Kerjakan soal berikut ini dengan tepat! Hitunglah aktivitas inti atom 10 gram 92U238 yang mempunyai waktu paruh T = 7,07x108 s! A. 2,428x1013 Bq B. 2,478x1013 Bq C. 4,278x1013 Bq D. 2,472x1013 Bq E. 4,474x1013 Bq JAWABAN BENAR PEMBAHASAN
Seorangahli purbakala mendapatkan bahwa fosil kayu yang ditemukannya mengandung karbon radioaktif kira-kira tinggal 1/8 dari asalnya. Bila waktu paruh karbon radioaktif adalah 5600 tahun. Umur fosil tersebut adalah? 1.400 tahun 2.800 tahun 11.200 tahun 16.800 tahun 22.400 tahun Jawaban: D. 16.800 tahun FisikaFisika Quantum Kelas 12 SMAInti AtomRadioaktivitasSeorang ahli purbakala mendapatkan bahwa fosil kayu yang ditemukannya mengandung karbon radioaktif kirakira tinggal 1/8 dari asalnya. Bila waktu paruh karbon radioaktif adalah 5600 tahun. Umur fosil tersebut adalah .... RadioaktivitasInti AtomFisika QuantumFisikaRekomendasi video solusi lainnya0153Radionuklida Pt-199 memiliki waktu paruh 30,8 menit. Sebu...0305Umur paruh dari radium adalah 1600 tahun. Bila sebongkah ...0315Massa 1 mikro Ci dari sumber radiasi 14 6 C dengan waktu ...0523Sebuah meson pi memiliki umur paro T . bila suatu berk... Salahseorang pengumpul batu fosil dari Way Kanan, Lampung, Sulaiman, 43, mengaku telah menggeluti usaha pembelian bebatuan jenis fosil ini dari warga selama dua tahun terakhir, dengan harga Rp1.000 per kg. Setelah itu, dia menjual kembali ke pihak Unibam sebesar Rp2.000 per kg. Dia pernah mendapatkan batu fosil seberat 720 kg dari warga setempat. AKHalo Goma M, Jawaban untuk pertanyaan ini adalah c. tahun Pada soal diatas Diketahui Nt = 1/4 No T1/2 = tahun Ditanyakan t =….? Pembahasan Peluruhan adalah peristiwa hilang atau pecahnya inti atom yang tidak stabil menjadi unsur lain. Untuk menyelesaikan soal diatas kita menggunakan persamaan, sebagai berikut Nt = No 1/2^t/T1/2 dimana Nt = zat yang tersisa No = zat awal t = waktu T1/2 = waktu paruh Sehingga Nt = No 1/2^t/T1/2 1/4No = No 1/2^t/ 1/4 = 1/2^t/ 1/2^2 = 1/2^t/ 2 = t/ t = 2. t = tahun Jadi, jawaban yang benar adalah c. tahun Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan! Playthis game to review Physics. Inti atom karbon ( 6 C 14 ) terdiri atas.

To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... Fosil-fosil kayu yang berada di sekitar perkebunan masyarakat namun tidak dianggap sebagai bahan temuan berharga. Penelitian fosil kayu di Indonesia sudah dimulai sejak masa pemerintahan kolonial Belanda, berbagai penelitian mengenai fosil kayu yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penelitian fosil kayu mempunyai peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan dijelaskan juga bahwa fosil kayu yang ditemukan di Indonesia berasal dari masa miocene sampai pliocene yaitu 25 juta tahun sampai 2 juta tahun yang lalu Dewi, 2013. ...Perhimpunan Masyarakat Etnobiologi Indonesia PMEI didirikan untuk tujuan memajukan ilmu Etnobiologi di Indonesia melalui berbagai kegiatan riset, pengamatan dan perekaman pengelolaan keanekaragaman hayati berbasis pada masyarakat lokal Indonesia. Seperti halnya disiplin ilmu pengetahuan yang lainnya, ilmu Etnobiologi bergerak dan berevolusi sejalan dengan paradigma perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat hubungan keterikatan manusia dengan lingkungannya. Kesadaran bahwa lingkungan hidup yang serasi menjadi dambaan segenap manusia penghuni planet bumi maka persoalan lingkungan hidup menjadi isu politik yang sangat penting artinya di setiap derap langkah pembangunan. Isu ini telah dijadikan sebagai pedoman PMEI dalam debat akademis melalui Seminar Nasional Etnobiologi V tentang pengetahuan biologi masyarakat lokal mengenai gaya hidup dan pengelolaan sumber biologi beserta ekosistemnya. Dalam satu hari kegiatan Seminar Nasional Etnobiologi V yang diselenggarakan pada tanggal 2 Desember 2020, secara teknis pelaksanaannya di bagi dalam dua pendekatan, yaitu melalui Sesi Keynote Speakers dengan menghadirkan empat pembicara kunci dan Sesi Sidang Pararel yang mempresentasikan 47 judul penelitian terkait etnobiologi dan cabang-cabang ilmu yang terkait. Peserta Seminar Nasional Etnobiologi V terdiri dari para periset, akademisi, pemerhati etnobiologi, mahasiswa, dan anggota PMEI yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Seminar Nasional Etnobiologi V diselenggarakan karena adanya animo masyarakat yang luas akan Webinar Perhimpunan Masyarakat Etnobiologi Indonesia Seri 1 yang telah diselenggarakan pada 5 Agustus 2020. Selain itu, Seminar Nasional Etnobiologi V telah menjadi pelengkap Seminar Nasional Etnobotani yang selama ini telah dilakukan mulai dari Seminar Etnobotani I di Ciawi, II di Yogyakarta, III di Bali, dan IV di Cibinong. Perhimpunan Masyarakat Etnobiologi Indonesia selalu memotivasi para periset, akademisi, pemerhati etnobiologi, dan mahasiswa untuk memanfaatkan acara seperti ini untuk berbagi ilmu pengetahuan dan membangun jejaring, khususnya dalam bidang etnobiologi, seperti etnobotani, etnozoologi, etnomikrobiologi, etnoekologi, etnomedisin, antropobiologi, urban etnobiologi, dan lain sebagainya. Semoga dengan berbagi ilmu pengetahuan ini dapat bermanfaat untuk rencana pembangunan ke depan dan dapat berperan aktif dalam memberikan solusi permasalahan yang dihadapi umat manusia di era modern seperti sekarang ini. Selain itu, Prosiding Seminar Nasional Etnobiologi V ini dapat dijadikan rujukan untuk membahas peluang dan tantangan penelitian etnobiologi di masa depan, sekaligus untuk mengenalkan dan mempromosikan Perhimpunan Masyarakat Etnobiologi Indonesia PMEI dan Journal of Tropical Ethnobiology JTE. Kami mengucapkan terima kasih kepada panitia, peserta, dan semua pihak yang telah berpartisipasi untuk mensukseskan acara ini. Akhir kata, kami mengucapkan selamat dan sukses atas terbitnya Prosiding Seminar Nasional Etnobiologi V dengan tema Etnobiologi Mendukung Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Berkelanjutan.... Fosil kayu telah ditemukan di banyak tempat di Indonesia yaitu di Jawa Barat Ciampea, Jasinga, Leuwiliang, Banten, Sukabumi, dan Tasikmalaya, Jawa Tengah Banjarnegara dan daerah perbatasan antara Sragen dan Karanganyar, Jawa Timur Pacitan, Kalimantan, Jambi, dan Flores. Informasi terakhir, banyak fosil ditemukan di kawasan KHDTK Labanan, Berau, Kalimantan Timur oleh tim peneliti dari Balai Besar Penelitian Dipterokarpa Samarinda namun belum banyak dilakukan penelitian tentang fosil kayu Dewi, 2013. ... Nani HusienRobin SulistyoErwin ErwinAgus Sulistyo BudiThe results showed that macroscopically the studied wood fossils had brick red, gray, yellow, brown, and black in the first sample FKA, and the second sample FKB had white, gray, and light brown colors, which this color difference was probably due to the cells being mixed with other inorganic elements even though they were found in adjacent locations. Another observation of the macroscopic features of the two samples indicated that cells were still obviously visible as on normal wood, such as pores, rays, and axial intercellular canal. Based on the characteristics of AIC, it was found to have general features that were often found in several types of wood in the Dipterocarpaceae family. The results of measuring the hardness value, the two fossil samples have the same hardness value, namely 4 Mohs scale. For the meantime, the specific gravity of the FKA and FKB samples were and respectively.... Schweitzer 1958 Banten. Temuan fosil kayu jenis S. floresiensis yang ditemukan di cagar alam Wae Wuul pulau Flores dilaporkan oleh Dewi 2013 Keberadaan jenis-jenis pohon dari suku Dipterocarpaceae di masa sekarang adalah dominan terdapat di Pulau Sumatera dan Kalimantan, namun di Pulau Jawa jenis-jenis dari suku ini hampir tidak ditemukan lagi. Berdasarkan hal tersebut, menurut Mandang dan Martono 1996 temuan fosil kayu jenis suku Dipterocarpaceae di daerah Banten menandakan adanya kemungkinan pernah bersatunya pulau Jawa dengan Sumatera dan Kalimantan pada jaman dahulu kala. ... Andianto AndiantoAgus IsmantoFossil wood is a heritage of flora history from a certain area. Species determination and age estimation are conducted on two sample of fossil wood which are collected from Bogor and Lebak districts. Anatomical features on transversal, radial and tangential sections were identified using microscope of Imager-A1m type. Anatomy description refers to the International Association of Wood Anatomists IAWA list of microscopic features for hardwood identification. The age estimation of the fossil wood was determined based on geological map analysis. The identified anatomical features of the first sample is vessels which mostly solitaire, radial and diagonal multiples; diffuse, vasicentric, confluent and narrow bands or lines up to three cells wide parenchyma; axial resin canals are arrayed in long tangential lines. These anatomical characteristics are belonging to Shoreoxylon sp. meranti. The identified anatomical characteristics of the second sample is exclusively solitary vessels; diffuse and vasicentric parenchyma; and possesses tangential resin canals with diameter smaller than vessel diameter. These anatomical characteristics are owned by Dryobalanoxylon sp. kamper. The age estimation of the wood fossils are to million years old early to middle Pleistocene period.Sutikno Bronto on the nature and rock association, a composite volcanic cone can be divided into central facies, proximal facies, medial facies and distal facies. Physiographically, those begin from central eruption at the summit, going down to upper slope, lower slope, and foot plain in the surrounding area. Central facies is characterized by the presence of subvolcanic intrusions, lava domes, and hydrothermally altered rocks. Proximal facies consists of alternating lava fl ows and pyroclastic breccias. Medial fasies mainly is composed of pyroclastic breccias, laharic breccias, and conglomerates. Whereas, distal facies is dominated by fi ne-grained epiclastic rocks having sand to clay size. Tuff can be widely distributed from proximal to distal facies due to its fi ne grain and lightness. Methodological approachs for classifi cation of volcanic facies in Tertiary and older rocks are remote sensing and geomorphology, volcanic stratigraphy, physical volcanology, structural geology, and petrology-geochemistry. This volcanic facies division is useful for supporting new discovery on energy and mineral resources, environmental geology, and geologic hazard I. MandangFossil woods in Java Island have been excavated and sold for outdoor ornaments or indoor decoration purposes since 30 years ago. These fossils are in danger of being drained out without known identities, composition and history. This study was aimed to find out the botanical identity and geographical aspect of a newly recovered silicified fossil wood from Banten area in the west region of Java Island. The fossil trunk 28 m in length and 105 cm in diameter was buried in a tuffaceous sandstone layer. The age of the stratum was thought to be Lower Pliocene. A small sample was cut from the outer part of the log and then ground to obtain thin section for anatomical observation. The main anatomical features of the fossil wood are as follows wood diffuse porous; vessel almost exclusively solitary, vascicentric tracheid present; axial intercellular canal present, distributed in long tangential rows; fibers with distinctly bordered pit. These features show affinities of the fossil wood to the extant wood Dryobalanops of the family Dipterocarpaceae, regardless of the fact that this genus is no longer exists living in the natural forest of the present day Java Island. Dr. Rashmi SrivastavaNorico KagemoriThe present paper gives a detailed account of anatomical features of petrified wood showing affinities with the modern genus Dryobalanops of the family Dipterocarpaceae. The fossil wood was found as a big tree trunk in volcanic sediments near Bogor, West Java Indonesia. The distribution of extant Dryobalanops is restricted to tropical evergreen rain forests of Malaysia and Indonesia Sumatra & Borneo. Today it is absent in the natural forests of Java, although the broad climatic setting has not changed much since Pliocene times. Reasons for its absence in the island are Fosil Kayu dari Kali Cemoro Kabupaten SragenN E AndiantoLelanaIsmantoAndianto, NE Lelana, A Ismanto. 2012. Identifikasi Fosil Kayu dari Kali Cemoro Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional Biologi, Prospektif Biologi dalam Pengelolaan Sumber Hayati. Fakultas Biologi, UGM. Umum Bahasa Indonesia. Pustaka Sinar HarapanJ S S M BaduduZeinBadudu, dan Zein. 2001. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Pustaka Sinar Harapan. von Rezenten und Fossilen Dipterocapaceen Gattungen-. 1927. Unterscheidung-smerkmale von Rezenten und Fossilen Dipterocapaceen Gattungen. Bulletin du Jardin Botanique de Buitenzorg Series 3 sur la Flore Pliocenee de Java. Samlung des Geologishen Reichsmuseums in LeidenM L CrieCrie, 1888. Recherches sur la Flore Pliocenee de Java. Samlung des Geologishen Reichsmuseums in Leiden. Beitrage zur Geologie von Ost-Asians Australlians 5 1-21 + 8 New Record of Shoreoxylon Dipterocarpaceae Fossil Wood From Flores Island, Indonesia. Makalah akan dipresentasikan dalam 8 th Pacific Regional Wood Anatomy ConferenceL M DewiYi MandangRulliatySuprihatnaDewi, LM. YI Mandang, S Rulliaty, Suprihatna. 2012. A New Record of Shoreoxylon Dipterocarpaceae Fossil Wood From Flores Island, Indonesia. Makalah akan dipresentasikan dalam 8 th Pacific Regional Wood Anatomy Conference, Case Study on Silicified FossilN KagemoriMandangYutaka TeradaSapri KegemoriHadiwisastraKagemori, N. YI Mandang, Terada, Yutaka Kegemori, Sapri Hadiwisastra. 2002. A Case Study on Silicified Fossil Wood in Java Island, Indonesia A Preliminary Beitrag zur Kenntnis der Fossilken Flora Niederlandisch-IndiensR KrauselKrausel, R. 1922b. Ç•eber einen Fossilen Baumstammm von Bolang Java. Ein Beitrag zur Kenntnis der Fossilken Flora Niederlandisch-Indiens. Versl. Afd. Natuurkunde Kon. Akad. Amsterdam Einige Fossile HÅlzer aus JavaR KrauselKrausel, R. 1926. Űber Einige Fossile HÅlzer aus Java. Leidsche Geol. Mededeel., Bd. 2 Fossil Diversity in The West Region of Java IslandY I MandangD MartonoMandang, and D. Martono. 1996. Wood Fossil Diversity in The West Region of Java Island. Buletin Penelitian Hasil Hutan 145 192-203. NjurumanaNjurumana, G. 2013. Personal PalmerBuku Saku FosilPalmer, D. Buku saku Fosil. Penerjemah Yulin Lestari. Jakarta Erlangga. Diakses tanggal 31 Mei SusandariniSusandarini, R. 2004. Pengantar Paleobotani. Diakses tanggal 31 Mei Flora of Indonesia Check List for Bali, Nusa Tenggara and Timor. Forestry Research and Development CentreT C WhitmoreTantraSutisnaWhitmore TC, IGM Tantra, U Sutisna. 1989. Tree Flora of Indonesia Check List for Bali, Nusa Tenggara and Timor. Forestry Research and Development Centre. Bogor.

llxciIi. 152 50 440 148 434 365 104 246 263

seorang ahli purbakala mendapatkan bahwa fosil kayu