KisahRenungan Seorang Wanita dan Tukang Besi - Cerita Nyata Islami Ispiratif Mengharukan - Ketika si tukang besi sedang duduk di rumahnya melepas lelah setelah seharian bekerja, tiba-tiba terdengar pintu rumahnya diketuk orang. Si tukang besi keluar untuk melihatnya, pandangannya menubruk pada sesosok wanita cantik yang tak lain adalah tetangganya.
Kisah sedih nyata Islami berikut ini dari tiga kisah yang penuh makna dan hikmah dibaliknya. Terkadang kita sulit menerima nasihat yang secara langsung ditujukan kepada kita, tetapi melalui kisah berhikmah bisa memberikan kita pemahaman dan kesadaran untuk semakin bertakwa pada Allah SWT. Cerita ini disampaikan oleh seorang Syaikh Abdul Muhsin. Bercerita tentang seorang wanita yang tidak mau menuruti kemauan ibunya pada saat pernikahannya. Dia tidak mau meninggalkan ibadah meski sedang dalam suasana pernikahan. Hal ini menjadi bukti bahwa dia sangat taat kepada Allah dalam setiap keadaan. Tepatnya setelah sholat maghrib, karena untuk memeriahkan acara pernikahannya dia menghiasi dirinya, memakai gaun, jilbab besar, make-up guna menyambut para tamu yang hadir di acara pernikahannya. Namun saat akan keluar menyambut para tamu yang hadir, terdengarlah lantunan adzan isya’ “Allaahu akbar, Allaahu akbar” Dengan ucapan yang sangat sopan wanita ini meminta izin kepada ibunya untuk mengerjakan sholat isya’ terlebih dahulu. Karena wanita ini terkenal dengan ketaatannya kepada Allah. Karena telah berhias dengan memakai make-up ibu wanita tersebut berkata, apa kamu sudah gila? Para tamu sudah datang dan menunggumu, jika engkau sholat dan berwudhu maka akan luntur make-up mu. Wanita tersebut berkata dengan santun pada ibunya, “Ibu tahu kan jika Sholat adalah perintah Allah, yang tidak dapat ditawar lagi”. “Iya tapikan kamu bisa sholat seusai kamu menemui tamu, saut ibu kepada wanita tersebut. Demi Allah jika engkau sholat dan berwudhu saat ini ibu akan marah kepadamu.” “Demi Allah, sholat adalah ibadah yang tidak boleh ditawar lagi bu, dan tidak ada ketaatan kepada makhluk selama itu bermaksiat kepada Allah,” jawab wanita itu kepada ibunya. “Tapi bagaimana dengan acara kita nak? Para tamu sudah menunggu, mereka pasti akan mentertawakanmu jika engkau datang kepada mereka tanpa memakai make-up. Pasti engkau akan terlihat jelek.” Jawab ibu kepada wanita tersebut. “Wahai ibuku, jika engkau menyukai aku terlihat cantik di hadapan manusia, tidakkah engkau senang melihat aku cantik di hadapan Allah. Dengan melakukan wudhu dan sholat tepat waktu maka aku akan terlihat cantik dihadapan Allah.” Sang ibupun tidak bisa lagi mencegah kemauan putrinya untuk segera melaksanakan sholat. Wanita tersebut segera berwudhu kemudian masuk ke dalam ruangan untuk mendirikan sholat isya. Setelah cukup lama, sang ibu mulai curiga dengan anaknya, kenapa dia sholat lama sekali? Karena para tamu sudah menunggu, sang ibupun menghampirinya. Betapa terkejutnya saat ia membuka ruangan itu, ia melihat putri tercintanya meninggal dunia dalam keadaan sujud. Kisah Sedih Nyata Islami Seorang Panglima Perang Kisah nyata islami mengharukan ini berasal dari Abu Qadamah, seorang panglima perang melawan Romawi, dan seorang mujahid muda. Mujahid muda ini memaksa untuk ikut berperang, walau Abu Qadamah melarangnya. Akhirnya Abu Qadamah mengijinkan, dengan syarat mujahid muda itu harus berada di garis paling belakang, bertugas menyiapkan makanan untuk para tentara. Ketika tiba waktunya untuk berbuka puasa, Abu Qadamah menghampiri mujahid muda itu, namun ternyata mujahid muda itu tertidur karena kelelahan. Abu Qadamah tidak tega untuk membangunkannya, terlebih lagi ketika ia melihat mujahid muda tersenyum semakin lebar dalam tidurnya. Setelah mujahid muda itu bangun, Abu Qadamah ingin mengetahui mimpi apa yang menyebabkan mujahid muda itu demikian tersenyum. Mujahid muda itu pun menceritakannya asalkan Abu Qadamah merahasiakannya. Hari berikutnya, pertempuran semakin sengit. Abu Qadamah tidak dapat menemukan mujahid muda itu seharusnya berada. Ia justru berada di garis depan dan mulai berperang walau ia tidak memiliki kemampuan untuk berperang. Abu Qadamah merasa tertipu. Setelah perang dimenangkan oleh pihak muslim, Abu Qadamah mencari mujahid muda itu, kemudian ditemukannya mujahid muda itu sudah diujung hayatnya. Mujahid itu berkata, bahwa ia telah mendapatkan surga dan bidadari yang menunggunya. Ia berpesan, potongan jubah untuk diberikan kepada ibunya agar bisa meredakan sedih. Dan ia ingin Abu Qadamah nanti menenangkan adiknya yang masih berusia delapan tahun, serta tidak menunjukkan pakaiannya padanya, karena mujahid muda itu khawatir dengan konsekuensinya. Kisah nyata islami tentang jodoh yang dialami mujahid muda ini, juga menjadi hadiah dari Allah untuknya karena ia selalu menjaga kesuciannya selama di dunia, akhirnya ia mendapatkan bidadari yang terjaga dan telah menunggunya di surga. Kisah Sedih Nyata Islami Seorang Ayah yang Tersadar Pada suatu malam, seorang pria yang baru selesai bekerja masuk ke dalam rumah. Dia dikejutkan dengan suara isak tangis anak laki-lakinya yang akan beranjak remaja. Suara itu berasal dari kamar sang anak laki-laki. Pria itu langsung masuk ke dalam kamar dan menemukan anaknya menangis tersedu-sedu. “Mengapa kau menangis?” tanya sang ayah. Setelah mengatur napasnya, sang anak laki-laki menjawab, “Tetangga kita, kakek Ahmad meninggal dunia tadi pagi.” Sang ayah berdecak merendahkan. “Tua bangka itu telah mati? Ya sudah, biarkan saja dia mati, apa urusanmu sampai kau menangisinya? Dasar anak bodoh!” ujar sang ayah dengan suara tinggi. “Aku pikir sudah terjadi bencana di rumah ini hingga kau menangis. Ternyata kau hanya menangisi kakek tua itu. Bisa-bisa setelah aku mati nanti, kamu tidak akan menangis seperti saat ini. Dasar anak dungu!” Sang anak kembali berlinang air mata sambil memberanikan diri menatap ayahnya dengan pandangan tidak percaya. Bagaimana kata-kata itu bisa keluar dari bibir ayahnya sendiri. “Iya ayah, kelak aku tidak akan menangisi kepergian ayah seperti aku menangisi kepergiannya. Dialah orang yang menuntun tanganku untuk Salat Jumat dan Salat Subuh berjamaah. Dialah yang membuatku sadar bahwa teman-teman bergaulku memberi pengaruh yang buruk. Dari dialah aku belajar membaca Al-Quran,” ujar sang anak dengan air mata yang masih berlinang. Anak laki-laki itu mengucapkan semua kata-katanya dengan halus, tanpa menaikkan sedikitpun nada suaranya. “Sementara ayah, didikan apa yang telah ayah berikan padaku? Ayah memang ayahku secara biologis, tetapi kakek Ahmad adalah ayah bagi keimananku. Hari ini aku menangisi kepergiannya karena dialah yang membuatku dekat dengan Allah SWT,” lanjutnya sambil mengusap air mata yang tersisa. Sebenarnya hatinya terasa sakit mengucapkan semua itu, tetapi itulah fakta yang dia rasakan selama ini. Saat itu, sang ayah diam. Ada rasa sakit di hatinya karena sang anak berani mengucapkan kata-kata itu. Tetapi sebuah fakta kadang lebih menyakitkan dibandingkan sebuah kebohongan. Sang pria tahu bahwa apa yang dikatakan putranya adalah sebuah fakta. Benar bahwa dirinya selama ini tidak pernah mengajarkan amalan dan didikan tentang agama sebagaimana kewajiban orang tua pada anaknya. Pria itu akhirnya melelehkan air mata. Bulir-bulir air itu menetes di pipinya. Dipeluknya anak laki-laki yang tidak dia sadari sudah lebih tinggi dan semakin dewasa. Dulu putranya masih begitu kecil, sekarang tinggi mereka hampir sama. Dielusnya puncak kepala putranya, “Maafkan ayah..” Sejak malam itu, sang pria berjanji akan menjadi ayah yang baik. Tidak hanya mencukupi materi, tetapi juga mencukupi kebutuhan sang anak akan keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT. Dia tidak pernah lagi meninggalkan Salat Wajib dan Salat Jumat. Sekarang sang ayah sudah bisa menjadi ayah sejati untuk anak dan keluarganya. Demikianlah ketiga kisah sedih nyata Islami yang saya ambil dari beberapa sumber. Untuk bahan referensinya saya cantumkan di bawah ini agar Anda bisa menyikmak kisah-kisah inspiratif lainnya. ReferensiKisahIslami; Gadis Kaya Dan Anak Miskin, Sebuah Kisah Yang Mengharukan Sebuah Kisah Yang Mengharukan; Gadis Kaya Dan Anak Miskin, Sebuah Kisah Yang Mengharukan 234 Syubhat Wahabi 34 Wahabi 'Rasa Aswaja' 850 Manajemen Qalbu 224 Doa dan Dzikir 124 Ilmu Hikmah 158 Kajian 19 Khutbah 66 Motivasi 361 Tashawuf 441 Ngaji Online 5 Audio 256
Berikut ini kisah hikmah islami mengharukan yang bisa menambah keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Cerita berhikmah seringkali secara tidak langsung dapat mengubah pandangan kita terhadap suatu keadaan. Bila kamu sedang sedih, merasa sendiri, atau kecewa dengan orang lain. Coba carilah kisah-kisah inspiratif yang bisa menghapus kesedihanmu. Karena dengan membaca kamu pun akan bertambah pengetahuan dan wawasan dalam memandang suatu masalah. Simak kisah hikmah Islami mengharukan dari Zubair bin Awwam berikut ini Sahabat dan Pembela Setia Nabi Muhammad SAW yang Wajib Diketahui Menelaah seluruh catatan sejarah Islam, kita akan menemukan kisah hidup dari banyak tokoh besar. Banyak pemuda di masa Nabi Muhammad SAW yang memengaruhi kehidupan orang sekitarnya. Salah satunya menciptakan cara berpikir dalam segala hal dan membentuk ideologi baru. Termasuk salah seorang mualaf muda dan paling awal, yakni Zubair bin Awwam bin Khuwailid radiya Llahu’ anhu. Pria yang akrab disapa Zubair ini terkenal sebagai saudara sepupu sekaligus pembela setia Rasululullah. Ia menerima Islam ketika baru berusia lima belas tahun. Zubair tumbuh menjadi pahlawan dan pejuang yang hebat bagi umat Islam. Hebatnya lagi, Zubair termasuk dalam sepuluh sahabat Muhammad SAW yang dijanjikan masuk surga oleh Allah SWT. Ia menjadi salah satu pemimpin politik dan di militer setelah kematian Rasul. Terdapat kisah luar biasa dan terjalnya kehidupan yang dapat diteladani dari beliau. Berikut kisah Zubair bin Awwam, sahabat sekaligus pembela setia Nabi Muhammad SAW yang wajib diketahui umat Islam. Kelahiran Zubair bin Awwam Zubair lahir pada tahun 594 di Mekkah, putra Awwam ibn Khuwaylid dan Safiyyah binti Abd al-Muttalib. Ia merupakan keponakan Khadijah binti Khuwaylid, dan sepupu pertama Muhammad. Dengan kata lain, ibunya Zubair adalah bibi Nabi SAW dari ayah. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Zubair ibn’ Awwam ibn Khuwaylid ibn Asad ibn Abdul’ Uzza ibn Qusayy ibn Kilab al Qurashi al Asadi. Ia memiliki dua saudara laki-laki, Sa’ib dan Abdul Ka’bah. Zubair digambarkan memiliki tubuh tinggi, sedang, kurus, berkulit gelap, dan dada berbulu. Meskipun dengan janggut tipis. Rambutnya menjuntai sampai ke bahu, dan ia tidak mengecatnya saat beruban. Muhammad ibn Saad. Kitab al-Tabaqat al-Kabir vol. 3 Zubair memeluk Islam saat masih remaja, sekitar usia 15 atau 16 tahun. Ia sempat disiksa ibunya karena itu. Abu Bakar yang mengajaknya mengenal Islam dan menjadi orang kelima kelompok mualaf pertama. Melansir dari Muhajjah, diceritakan bahwa paman dari pihak ayah Zubair pernah menggulungnya di atas tikar dan menggantungnya. Kemudian dinyalakan api di bawah Zubair, sehingga asap akan menyakitinya. Sembari pamannya menyuruh Zubair untuk kembali ke ketidakpercayaan. Namun Zubair menjawab “Saya tidak akan pernah kembali ke ketidakpercayaan.” Al Tabrani al Kabir, 1/122. Zubair tak pernah melewatkan dakwah Nabi SAW dimana pun dan kapan pun kala itu. Ia setia mendampingi perjalanan perjuangan Nabi Muhammad. Orang Pertama yang Menghunus Pedang Membela Rasul Zubair tercatat dalam sejarah sebagai orang pertama yang siap maju demi menjaga Nabi Muhammad SAW. Hal ini diceritakan bahwa Sa’id ibn al Musayyab berkata “Orang pertama yang menghunus pedangnya demi Allah adalah Zubair bin Awwam.” Ketika Zubair tidur siang, dia mendengar seseorang berteriak bahwa Rasulullah SAW telah dibunuh. Maka dia keluar dari rumahnya sambil menghunus dan mengacungkan pedang. Segera ia ditemui Nabi SAW yang berkata “Ada apa, wahai Zubair?,” tanya Muhammad. “Saya mendengar bahwa Anda telah dibunuh,” jawab Zubair. “Apa yang akan kamu lakukan?,” tanyanya lagi. “Demi Allah, saya akan membalas dendam pada semua orang Mekah,” ucapnya yang kala itu perjuangan awal berdakwah di Mekah masih dipenuhi gejolak. Rasul pun memberinya doa kebaikan. Sa’id berkata “Saya yakin bahwa doa rasul untuknya tidak akan diabaikan oleh Allah.” Fada’il al Sahabah, 2/914, no. 1260, rantai narasinya lemah, tapi dapat diandalkan karena bukti yang menguatkan. Hijrah ke Abyssinia dan Madinah Ketika penganiayaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan para sahabat oleh Quraisy semakin intens. Zubair menyarankan untuk pindah ke Abyssinia. Di mana mereka bisa hidup di bawah asuhan Negus, raja yang adil. Mereka tinggal bersama di bawah perawatan terbaik. Serta merasa aman dan terlindungi. Zubair menjadi salah satu dari lima belas orang pertama hijrah ke Abyssinia tahun 615. Hingga seorang pria Abyssinian datang untuk melawan Negus demi merebut kerajaan. Kaum Muslim sangat berduka dan takut manusia baru ini akan menang. Para sahabat ingin mengetahui tentang konflik yang terjadi antara Negus dan orang di seberang Sungai Nil itu. Umm Salamah berkata “Siapa yang akan pergi keluar untuk melihat pertempuran dan membawa kembali berita?” Ibn Hisham as-Sirah, 1/279; Ashab ar-Rasul, 1/274 Zubair dengan gagah berani, “Saya akan.” Sebagai yang termuda dari orang-orang, mereka langsung membantu Zubair menggembungkan untuk membantunya berenang. Lalu Zubair berenang menyeberang dan mencapai titik Sungai Nil tempat orang-orang bertemu dalam pertempuran. Sementara itu, para sahabat berdoa kepada Allah agar memberi Negus kemenangan atas musuhnya dan untuk menempatkannya di negerinya sendiri. Seketika Zubair melambaikan pakaiannya dan berkata “Bersenang-senanglah. Negus telah menang, dan Allah telah menghancurkan musuh-musuhnya dan menempatkan dia di negerinya.” Ibn Hisham as-Sirah an-Nabawiyyah, 1/279 Singkat cerita, Zubair dan rombongan kembali ke kampung halamannya di Mekkah tahun 619. Karena mendengar kabar, Mekah sudah aman. Tapi saat mendekati Mekah, mereka mengetahui bahwa laporan itu palsu. Sehingga mereka memasuki kota di bawah perlindungan seorang warga atau secara sembunyi-sembunyi. Ia tinggal di bawah asuhan Rasulullah SAW tercinta. Zubair banyak belajar mengenai prinsip kehidupan, perintah dan larangan dalam Islam. Ketika Rasul hijrah ke Madinah pada 622, Zubair termasuk di antara mereka yang hijrah ke sana. Muhammad SAW memberinya banyak sebidang tanah untuk membangun rumah dan beberapa pohon palem. Muhammad ibn Saad. Kitab al-Tabaqat al-Kabir vol. 3 Kesetiaan Zubair di Militer Menjadi pembela dan pendamping setia bagi Nabi Muhammad SAW sekian tahun. Baik saat berdakwah, hingga membela dama penyerangan kaum Quraisy. Dikatakan bahwa Zubair bergabung dengan semua ekspedisi militer. Namanya tercatat ikut dalam perang Badar, Uhud, Pertempuran Palung, Pertempuran Yarmuk, Khaybar, dan pembebasan Mekkah. Perang dalam Islam yang memperbolehkan perang kala itu, tertuang dalam AlQuran surat al-Hajj ayat 39 yang berbunyi “Telah diizinkan berperang bagi siapa yang diperangi karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuasa menolong mereka itu.” Jika bukan karena diserang lebih dulu, Islam tidak menganjurkan untuk berperang. Seperti yang tertuang dalam hadis Nabi SAW, mengenai aturan dalam perang 1. “Dilarang membunuh para biarawan di biara-biara, dan tidak membunuh mereka yang tengah beribadah.” HR. Ahmad. Betapa Rasul memuliakan orang lain dan haknya dalam menentukan pilihan keyakinannya. 2. Dari Anas, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Pergilah kalian dengan nama Allah, dengan Allah dan atas agama Rasulullah, jangan kalian membunuh orang tua yang sudah tidak berdaya, anak kecil dan orang perempuan, dan janganlah kalian berkhianat, kumpulkan ghanimah-ghanimahmu, dan berbuatlah maslahat, serta berbuatlah yang baik, karena sesungguhnya Allah senang kepada orang-orang yang berbuat baik.” HR. Abu Dawud 3. Allah SWT melarang menghancurkan fasilitas umum dan bangunan, termasuk dalam perang “…dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” al-Qashas ayat 77 4. Sasaran dalam perang ialah prajurit musuh yang ikut berperang. Selain prajurit perang, tidak boleh diperangi. Termasuk wanita, anak-anak, ahli agama dan orang tua tidak boleh dibunuh sesuai dengan hadits Rasulullah SAW. Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, “Aku mendapati seorang wanita terbunuh dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah SAW. Kemudian beliau melarang membunuh kaum wanita dan anak-anak dalam peperangan.” HR. Bukhari No 3015 dan Muslim No 1744 Bagaimana menurut Anda tentang kisah hikmah Islami mengharukan di atas? Zubair, seorang pemuda yang setia dan berani, bisa menjadi contoh mengenai akhlaknya dalam membela agama Islam dan Rasulullah. Semoga kita pun bisa meneladani kisahnya, entah sebagai apapun dan dimana pun kita berada. Source
6ihhpiZ. 361 162 86 467 381 361 451 327 111